Jaga 5 Diam-Diam Ini Di Facebook Anda
Facebook merupakan jejaring sosial dengan pengguna aktif terbanyak di dunia salah satunya Indonesia. Bila mengamati tingkah laris anak muda dan orang yang lebih bau tanah hobi memamerkan rahasianya ibarat status hubungan, no telepon, pekerjaan, alamat rumah, dsb, tak lain hanya untuk mendapat perhatian publik.
Facebook mendorong pengguna untuk memberitahu informasi personal secara suka rela. Pengguna pun tak segan membagi apa pun. Kemudian, pengguna berpikir semua itu hanya dapat diakses oleh teman-teman Facebook yang sebagian besar dikenal.
Padahal, data personal yang dibeberkan dapat diakses oleh orang lain lain yang mungkin tak pengguna kenal dan mungkin tak berniat baik. Untuk itu, sebaiknya pikir-pikir lagi sebelum membagi lima hal berikut ini, sebagaimana dilaporkan FoxNews:
1. Nomor telepon
Membagi nomor telepon di Facebook sama saja menciptakan semua sahabat Facebook mengetahui nomor telepon pengguna. Lebih dari itu, semua orang yang tahu nomor telepon pengguna juga akan pribadi tahu laman Facebook pengguna.
Peneliti kemanan berjulukan Reza Moaiandin mengatakan, ia tak butuh nomor telepon spesifik untuk melacak laman Facebook seseorang. Hanya dengan tahu beberapa angka final pada nomor telepon, Moaiandin dapat memunculkan beberapa kandidat laman Facebook yang ia tuju.
2. Alamat rumah
Sama halnya dengan membagi nomor telepon di profil Facebook. Membagi alamat rumah juga berpotensi mendatangkan bahaya.
Saat membagi gambar atau konten lainnya, alamat yang dipatrikan pada profil dapat saja muncul pada keterangan gambar. Dengan ini, semua orang dapat dengan gampang melacak alamat pengguna.
Jika ada yang berniat menjadi penguntit, maka informasi personal yang dibagi di Facebook akan sangat memudahkan.
3. Pekerjaan
Sebaiknya pikir lagi jikalau ingin mematrikan informasi pekerjaan di Facebook. Sebab, jikalau ada peretas yang ingin mengganggu sistem kantor kawasan Anda bekerja, media umum akan jadi "lahan" utama yang diutak-atik.
Informasi di media umum yang berkaitan dengan perusahaan yang hendak diretas dapat berpotensi terkena pengaruh peretasan. Untuk menghindari risiko itu, segera hapus informasi pekerjaan di akun Facebook.
4. Status hubungan.
Meningkatnya kebiasaan "stalking" semenjak perkembangan media umum kian masif seharusnya menciptakan pengguna Facebook lebih berhati-hati membagi informasi terkait hubungan.
Beberapa aplikasi disebut dapat memberitahu seseorang apabila sahabat Facebook-nya mengganti status menjadi "single".
Hal ini dapat dimanfaatkan oleh situs-situs kencan ilegal yang memicu pengguna mempunyai koneksi maya yang romantis. Setelahnya, pengguna akan dibujuk rayu untuk mengeluarkan sejumlah duit. Karenanya, sebaiknya tak usah mematrikan status kekerabatan di Facebook.
5. Informasi keuangan
Facebook yakni layanan gratis, namun jejaring sosial ini masih meminta informasi pembayaran ibarat nomor kartu kredit. Sebaiknya pengguna tak memasukkan informasi tersebut. Sekali lagi, peretas dapat saja membobol informasi pembayaran tersebut dan mencuri sejumlah duit.
Facebook mendorong pengguna untuk memberitahu informasi personal secara suka rela. Pengguna pun tak segan membagi apa pun. Kemudian, pengguna berpikir semua itu hanya dapat diakses oleh teman-teman Facebook yang sebagian besar dikenal.
Padahal, data personal yang dibeberkan dapat diakses oleh orang lain lain yang mungkin tak pengguna kenal dan mungkin tak berniat baik. Untuk itu, sebaiknya pikir-pikir lagi sebelum membagi lima hal berikut ini, sebagaimana dilaporkan FoxNews:
1. Nomor telepon
Membagi nomor telepon di Facebook sama saja menciptakan semua sahabat Facebook mengetahui nomor telepon pengguna. Lebih dari itu, semua orang yang tahu nomor telepon pengguna juga akan pribadi tahu laman Facebook pengguna.
Peneliti kemanan berjulukan Reza Moaiandin mengatakan, ia tak butuh nomor telepon spesifik untuk melacak laman Facebook seseorang. Hanya dengan tahu beberapa angka final pada nomor telepon, Moaiandin dapat memunculkan beberapa kandidat laman Facebook yang ia tuju.
2. Alamat rumah
Sama halnya dengan membagi nomor telepon di profil Facebook. Membagi alamat rumah juga berpotensi mendatangkan bahaya.
Saat membagi gambar atau konten lainnya, alamat yang dipatrikan pada profil dapat saja muncul pada keterangan gambar. Dengan ini, semua orang dapat dengan gampang melacak alamat pengguna.
Jika ada yang berniat menjadi penguntit, maka informasi personal yang dibagi di Facebook akan sangat memudahkan.
3. Pekerjaan
Sebaiknya pikir lagi jikalau ingin mematrikan informasi pekerjaan di Facebook. Sebab, jikalau ada peretas yang ingin mengganggu sistem kantor kawasan Anda bekerja, media umum akan jadi "lahan" utama yang diutak-atik.
Informasi di media umum yang berkaitan dengan perusahaan yang hendak diretas dapat berpotensi terkena pengaruh peretasan. Untuk menghindari risiko itu, segera hapus informasi pekerjaan di akun Facebook.
4. Status hubungan.
Meningkatnya kebiasaan "stalking" semenjak perkembangan media umum kian masif seharusnya menciptakan pengguna Facebook lebih berhati-hati membagi informasi terkait hubungan.
Beberapa aplikasi disebut dapat memberitahu seseorang apabila sahabat Facebook-nya mengganti status menjadi "single".
Hal ini dapat dimanfaatkan oleh situs-situs kencan ilegal yang memicu pengguna mempunyai koneksi maya yang romantis. Setelahnya, pengguna akan dibujuk rayu untuk mengeluarkan sejumlah duit. Karenanya, sebaiknya tak usah mematrikan status kekerabatan di Facebook.
5. Informasi keuangan
Facebook yakni layanan gratis, namun jejaring sosial ini masih meminta informasi pembayaran ibarat nomor kartu kredit. Sebaiknya pengguna tak memasukkan informasi tersebut. Sekali lagi, peretas dapat saja membobol informasi pembayaran tersebut dan mencuri sejumlah duit.