Cara Menentukan Konektor Vga Card Yang Terbaik Untuk Monitor Anda
Perkembangan teknologi VGA Card dan LED Monitor mengalami perubahan yang signifikan dari tahun ketahun. Bila dulunya port layar LCD Tabung (Layar CRT) dan layar LCD hanya memakai port VGA, kini dengan hadirnya LED monitor telah memakai konektor HDMI. Meski ada beberapa LED yang masih memakai konektor VGA tapi kini jumlahnya makin berkurang.
Graphic Card atau biasa yang disebut VGA Card juga mengalami perubahan konektor. Bila dahulu hanya tersedia port VGA, kini ada port DVI, port HDMI, dan Display Port. Lalu manakan yang terbaik diantara beberapa konektor tersebut?? simak ulasannya di bawah ini.
Sebelum membahas konektor VGA yang terbaik untuk monitor Anda, sebaiknya paham dulu beberapa jenis konektor VGA yang ada di dunia. Berikut ini jenis konektor VGA Card:
1. VGA
Konektor VGA merupakan konektor berumur paling bau tanah yang masih bisa dijumpai di VGA card modern. Konektor ini hadir dalam bentuk D-Sub 15 pin dengan kepala berwarna biru dan menghantarkan sinyal analog. Bisa dikatakan, konektor yang satu ini merupakan yang paling banyak dijumpai di monitor-monitor berharga murah yang ada ketika ini.
Di VGA card modern, terutama untuk kelas menengah ke atas, konektor yang satu ini sudah cukup jarang ditemui. Hal itu tidak terlepas dari kemampuan konektor VGA yang sudah dianggap kurang memadai untuk perangkat display yang ada ketika ini. Namun, untuk VGA card kelas entry-level, konektor ini masih bisa dijumpai dengan mudah.
Resolusi maksimal yang didukung oleh konektor ini jikalau dipasangkan dengan kabel berkualitas baik ialah 2048 x 1536 di 85 Hz. Untuk resolusi yang umum dipakai ketika ini, 1360 x 768, 1600 x 900, sampai 1920 x 1080, konektor yang satu ini memang masih bisa mendukungnya. Namun, alasannya ialah memakai sinyal analog, penggunaan konektor yang satu ini umumnya membawa tampilan yang tidak setajam konektor dengan sinyal digital ketika dipakai di monitor LCD.
Sinyal analog juga menciptakan Anda akan kehilangan beberapa fitur yang bisa jadi sudah didukung oleh VGA card Anda ketika memakai konektor ini, khususnya fitur yang mengharuskan penggunaan sinyal digital, menyerupai tampilan 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR. Resolusi di atas 1920 x 1080, menyerupai 2560 x 1440 sampai 3840 x 2160 tentunya juga tidak lagi didukung oleh konektor ini. Oleh alasannya ialah itu, di monitor penuh fitur beresolusi tinggi terbaru, konektor yang satu ini sudah ditinggalkan.
Lalu, apakah konektor yang satu ini sama sekali tidak mempunyai kelebihan? Tentu saja ada! Konektor ini, jikalau dikombinasikan dengan kabel berkualitas baik, bisa menghantarkan sinyal sampai jarak 40 meter tanpa perlu penguat sinyal. Hal itu akan sangat bermanfaat jikalau jarak antara PC dengan monitor, atau biasanya proyektor, cukup jauh. Hanya saja, seiring bertambahnya jarak, resolusi maksimal yang didukungnya akan semakin rendah.
2. Konektor DVI
Konektor tertua kedua yang masih ada di VGA card modern ialah DVI. DVI mulai dipakai semenjak tahun 1999 dan kini sanggup ditemui di banyak sekali VGA card, baik kelas entry-level sampai high-end. Konektor yang satu ini mempunyai standar sinyal ganda, yaitu digital dan analog. Terdapat beberapa varian berbeda untuk DVI, yaitu DVI-I (sinyal digital & analog), DVI-D (sinyal digital saja), dan DVI-A (sinyal analog saja). Untuk DVI-I dan DVI-D, keduanya mempunyai mode digital single link dan dual link.
Resolusi maksimal yang didukung oleh DVI akan berbeda tergantung dari sinyal apa yang dipakai dan untuk digital apakah yang dipakai single-link atau dual-link. Untuk single-link, resolusi maksimal yang didukung ialah 1920 x 1200 di 60 Hz. Sedangkan untuk dual-link, resolusi maksimal yang didukung ialah 2560 x 1600 di 60 Hz atau 1920 x 1200 di 120 Hz. Sementara untuk analog, resolusi maksimal yang didukung ialah 1920 x 1200 di 60 Hz.
Baca: 5 Jenis Konektor DVI Pada VGA Card
DVI-I dan DVI-D memakai sinyal digital, sehingga bisa mengakomodasi banyak sekali fitur yang membutuhkan sinyal digital ke monitor, termasuk tampilan 3D, G-Sync/Free Sync jikalau monitor mendukungnya, serta AMD VSR/NVIDIA DSR.
Karena mendukung sinyal analog dan digital, konektor DVI bisa dihubungkan dengan gampang ke kabel VGA atau HDMI dengan memakai adapter. Adapter tersebut umumnya mempunyai harga yang tidak terlalu tinggi alasannya ialah merupakan adapter pasif. Hal itu dimungkinkan alasannya ialah pin-pin di konektor DVI memang sudah sesuai dengan standar dari konektor VGA dan HDMI.
Sementara untuk jarak maksimal, kabel DVI single-link akan sanggup menghantarkan sinyal digital sampai jarak 15 meter untuk resolusi 1920 x 1080 atau 1920 x 1200. Untuk resolusi yang lebih tinggi, diharapkan kabel DVI dual-link dan jarak maksimalnya menurun menjadi 5 meter saja. Konektor DVI ini telah secara resmi mendukung hot-plug, sehingga bisa dicabut dari komputer tanpa perlu mematikan komputer terlebih dahulu.
3. HDMI (High Definition Multimedia Interface)
HDMI ialah salah satu dari dua konektor modern yang umum dipakai ketika ini dan bisa dijumpai di graphics card mulai dari kelas entry-level sampai high-end. Sesuai dengan namanya, konektor yang satu ini bisa mentransmisikan tidak hanya data video saja, tetapi juga data audio (multimedia). Konektor HDMI memakai sinyal digital dan telah mendukung hot-plug.
Terdapat 2 standar HDMI yang umum dijumpai di graphics card keluaran terbaru, yaitu HDMI 1.4a dan HDMI 2.0. Keduanya mempunyai spesifikasi yang berbeda, tentunya dengan HDMI 2.0 mengusung spesifikasi lebih tinggi dan mendukung resolusi maksimal yang berbeda. HDMI 1.4a mendukung resolusi sampai 3840 x 2160 di 30 Hz dan 1920 x 1080 di 120 Hz, sementara HDMI 2.0 mendukung resolusi sampai 3840 x 2160 di 60 Hz dan resolusi dengan aspek rasio 21:9.
Karena mengusung sinyal digital, banyak sekali fitur menyerupai tampilan 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR bisa dimanfaatkan ketika konektor ini digunakan. HDMI sendiri juga mendukung beberapa standar CEC (Consumer Electronic Control) yang bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal ketika dipakai di perangkat consumer electronic. Selain itu, beberapa pin “kosong” di konektor ini juga bisa dimanfaatkan untuk beberapa fitur lain, menyerupai Audio Return Channel dan HDMI Ethernet Channel. Namun, fitur-fitur itu umumnya tidak dimanfaatkan di VGA card.
HDMI mempunyai 5 bentuk konektor dengan 3 bentuk yang umum digunakan, yaitu Type A (HDMI standar), Type C (Mini HDMI), dan Type D (Micro HDMI). Konektor Type A dan Type C umum dijumpai di graphics card masa kini. Sementara Type D lebih banyak dijumpai di perangkat smartphone dan tablet.
Konektor HDMI mempunyai kesamaan sinyal dengan DVI-D Single-Link, oleh alasannya ialah itu, HDMI sanggup dikonversi ke DVI-D Single-Link dengan memakai adapter pasif. Sementara untuk konektor VGA, HDMI harus memakai adapter dengan chip digital-to-analog converter (DAC) alasannya ialah perbedaan sinyal di antara keduanya.
Kabel HDMI sendiri terbaru menjadi dua standar, yaitu Category 1 (Standard) dan Category 2 (High-Speed). Transmisi konten resolusi tinggi umumnya harus disertai dengan penggunaan kabel Category 2 (1920 x 1080 di 60 Hz/120 Hz, 3840 x 2160 di 60 Hz). Sedangkan untuk panjang kabel, secara umum kabel HDMI bisa mencapai panjang 15 meter dengan materi berkualitas tinggi. Namun, pada umumnya, kabel HDMI untuk transmisi resolusi tinggi mempunyai panjang di bawah 5 meter.
4. Display Port
Konektor yang satu ini didesain sebagai pengganti dari DVI yang memakai sinyal digital secara penuh. Berbeda dengan HDMI yang ditujukan untuk multimedia (video dan audio), Display Port secara standar bisa diatur untuk mentransmisikan data video saja, audio saja, atau keduanya secara bersamaan. Display Port sendiri juga mempunyai beberapa pin multifungsi yang bisa dimanfaatkan untuk transmisi beberapa data lain, termasuk untuk USB. Konektor ini telah mendukung hot plug.
Resolusi maksimal yang didukung oleh DIsplay Port akan tergantung dari bandwidth yang bisa diberikan oleh konektor. Secara umum, dengan standar terbaru Display Port 1.3, pengguna bisa memakai 1 Display Port untuk 1 monitor dengan resolusi sampai 8192 × 4320 di 60 Hz. Juga, alasannya ialah mendukung sistem daisy-chain, atau penggunaan satu konektor untuk multiple display, 1 Display Port juga mendukung sampai 2 monitor beresolusi 3840 x 2160 di 60 Hz, 4 monitor 2560 x 1440 di 60 Hz atau 8 monitor 1920 x 1080 di 60 Hz.
Display Port sendiri mempunyai kompatibilitas dengan banyak sekali standar konektor lain yang bisa dimanfaatkan untuk banyak sekali hal. Salah satunya ialah Thunderbolt dengan konektor Mini Display Port. Selain itu, terdapat juga standar menyerupai wDP (Wireless Display Port), DockPort, dan USB 3.1 Type-C yang juga bisa mengusung Display Port. Hal itu menciptakan Display Port mempunyai fleksibilitas yang sangat tinggi alasannya ialah bisa disertakan dalam konektor lain. Namun, khusus untuk di VGA card, konektor yang dipakai ialah Display Port standar dan Mini Display Port.
Sinyal digital yang dipakai Display Port memungkinkannya untuk menjalankan fitur yang membutuhkan sinyal digital, menyerupai 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR. Untuk transmisi sinyal, berbeda dengan konektor lain yang memanfaatkan data video tidak terkompres, Display Port memakai protokol mini-packet sehingga memungkinkan transmisi data video lebih besar dengan jumlah pin di konektor yang terbatas. Itulah hal utama yang membedakannya dengan HDMI, konektor modern lain.
Konektor Display Port sendiri dilengkapi dengan standar Display Port Dual-Mode yang memungkinkannya dikonversi ke konektor HDMI atau DVI-D Single-Link dengan memanfaatkan adapter pasif. Ketika mendeteksi adanya adapter terpasang, Display Port yang telah mendukung Display Port Dual-Mode akan otomatis melaksanakan pembiasaan sehingga kompatibel dengan HDMI atau DVI-D SIngle-Link. Berdasarkan standar terbaru untuk Display Port Dual-Mode, penggunaan adapter akan menciptakan Display Port yang dikonversi menawarkan kemampuan yang serupa dengan HDMI 1.4a.
Kabel Display Port sendiri bisa mencapai panjang 15 meter untuk transmisi data video resolusi sampai 1920 x 1080 di 60 Hz. Namun, untuk kemampuan terbaik dari Display Port, kabel yang disarankan harus mempunyai panjang maksimal 3 meter.
Kesimpulan
Sekarang sudah tahu kah?? konektor mana yang paling manis untuk monitor Anda??
Bila LED Anda dilengkapi port HDMI maka pilihlah konektor HDMI, namun jikalau memakai VGA sebaiknya gunakan converter. Misalnya HDMI to VGA untuk mendapat tampilan grafis yang menyenangkan.
Graphic Card atau biasa yang disebut VGA Card juga mengalami perubahan konektor. Bila dahulu hanya tersedia port VGA, kini ada port DVI, port HDMI, dan Display Port. Lalu manakan yang terbaik diantara beberapa konektor tersebut?? simak ulasannya di bawah ini.
Beberapa konektor/ port VGA
Sebelum membahas konektor VGA yang terbaik untuk monitor Anda, sebaiknya paham dulu beberapa jenis konektor VGA yang ada di dunia. Berikut ini jenis konektor VGA Card:
1. VGA
Konektor VGA merupakan konektor berumur paling bau tanah yang masih bisa dijumpai di VGA card modern. Konektor ini hadir dalam bentuk D-Sub 15 pin dengan kepala berwarna biru dan menghantarkan sinyal analog. Bisa dikatakan, konektor yang satu ini merupakan yang paling banyak dijumpai di monitor-monitor berharga murah yang ada ketika ini.
Di VGA card modern, terutama untuk kelas menengah ke atas, konektor yang satu ini sudah cukup jarang ditemui. Hal itu tidak terlepas dari kemampuan konektor VGA yang sudah dianggap kurang memadai untuk perangkat display yang ada ketika ini. Namun, untuk VGA card kelas entry-level, konektor ini masih bisa dijumpai dengan mudah.
Resolusi maksimal yang didukung oleh konektor ini jikalau dipasangkan dengan kabel berkualitas baik ialah 2048 x 1536 di 85 Hz. Untuk resolusi yang umum dipakai ketika ini, 1360 x 768, 1600 x 900, sampai 1920 x 1080, konektor yang satu ini memang masih bisa mendukungnya. Namun, alasannya ialah memakai sinyal analog, penggunaan konektor yang satu ini umumnya membawa tampilan yang tidak setajam konektor dengan sinyal digital ketika dipakai di monitor LCD.
Sinyal analog juga menciptakan Anda akan kehilangan beberapa fitur yang bisa jadi sudah didukung oleh VGA card Anda ketika memakai konektor ini, khususnya fitur yang mengharuskan penggunaan sinyal digital, menyerupai tampilan 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR. Resolusi di atas 1920 x 1080, menyerupai 2560 x 1440 sampai 3840 x 2160 tentunya juga tidak lagi didukung oleh konektor ini. Oleh alasannya ialah itu, di monitor penuh fitur beresolusi tinggi terbaru, konektor yang satu ini sudah ditinggalkan.
Lalu, apakah konektor yang satu ini sama sekali tidak mempunyai kelebihan? Tentu saja ada! Konektor ini, jikalau dikombinasikan dengan kabel berkualitas baik, bisa menghantarkan sinyal sampai jarak 40 meter tanpa perlu penguat sinyal. Hal itu akan sangat bermanfaat jikalau jarak antara PC dengan monitor, atau biasanya proyektor, cukup jauh. Hanya saja, seiring bertambahnya jarak, resolusi maksimal yang didukungnya akan semakin rendah.
2. Konektor DVI
Konektor tertua kedua yang masih ada di VGA card modern ialah DVI. DVI mulai dipakai semenjak tahun 1999 dan kini sanggup ditemui di banyak sekali VGA card, baik kelas entry-level sampai high-end. Konektor yang satu ini mempunyai standar sinyal ganda, yaitu digital dan analog. Terdapat beberapa varian berbeda untuk DVI, yaitu DVI-I (sinyal digital & analog), DVI-D (sinyal digital saja), dan DVI-A (sinyal analog saja). Untuk DVI-I dan DVI-D, keduanya mempunyai mode digital single link dan dual link.
Resolusi maksimal yang didukung oleh DVI akan berbeda tergantung dari sinyal apa yang dipakai dan untuk digital apakah yang dipakai single-link atau dual-link. Untuk single-link, resolusi maksimal yang didukung ialah 1920 x 1200 di 60 Hz. Sedangkan untuk dual-link, resolusi maksimal yang didukung ialah 2560 x 1600 di 60 Hz atau 1920 x 1200 di 120 Hz. Sementara untuk analog, resolusi maksimal yang didukung ialah 1920 x 1200 di 60 Hz.
Baca: 5 Jenis Konektor DVI Pada VGA Card
DVI-I dan DVI-D memakai sinyal digital, sehingga bisa mengakomodasi banyak sekali fitur yang membutuhkan sinyal digital ke monitor, termasuk tampilan 3D, G-Sync/Free Sync jikalau monitor mendukungnya, serta AMD VSR/NVIDIA DSR.
Karena mendukung sinyal analog dan digital, konektor DVI bisa dihubungkan dengan gampang ke kabel VGA atau HDMI dengan memakai adapter. Adapter tersebut umumnya mempunyai harga yang tidak terlalu tinggi alasannya ialah merupakan adapter pasif. Hal itu dimungkinkan alasannya ialah pin-pin di konektor DVI memang sudah sesuai dengan standar dari konektor VGA dan HDMI.
Sementara untuk jarak maksimal, kabel DVI single-link akan sanggup menghantarkan sinyal digital sampai jarak 15 meter untuk resolusi 1920 x 1080 atau 1920 x 1200. Untuk resolusi yang lebih tinggi, diharapkan kabel DVI dual-link dan jarak maksimalnya menurun menjadi 5 meter saja. Konektor DVI ini telah secara resmi mendukung hot-plug, sehingga bisa dicabut dari komputer tanpa perlu mematikan komputer terlebih dahulu.
3. HDMI (High Definition Multimedia Interface)
HDMI ialah salah satu dari dua konektor modern yang umum dipakai ketika ini dan bisa dijumpai di graphics card mulai dari kelas entry-level sampai high-end. Sesuai dengan namanya, konektor yang satu ini bisa mentransmisikan tidak hanya data video saja, tetapi juga data audio (multimedia). Konektor HDMI memakai sinyal digital dan telah mendukung hot-plug.
Terdapat 2 standar HDMI yang umum dijumpai di graphics card keluaran terbaru, yaitu HDMI 1.4a dan HDMI 2.0. Keduanya mempunyai spesifikasi yang berbeda, tentunya dengan HDMI 2.0 mengusung spesifikasi lebih tinggi dan mendukung resolusi maksimal yang berbeda. HDMI 1.4a mendukung resolusi sampai 3840 x 2160 di 30 Hz dan 1920 x 1080 di 120 Hz, sementara HDMI 2.0 mendukung resolusi sampai 3840 x 2160 di 60 Hz dan resolusi dengan aspek rasio 21:9.
Karena mengusung sinyal digital, banyak sekali fitur menyerupai tampilan 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR bisa dimanfaatkan ketika konektor ini digunakan. HDMI sendiri juga mendukung beberapa standar CEC (Consumer Electronic Control) yang bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal ketika dipakai di perangkat consumer electronic. Selain itu, beberapa pin “kosong” di konektor ini juga bisa dimanfaatkan untuk beberapa fitur lain, menyerupai Audio Return Channel dan HDMI Ethernet Channel. Namun, fitur-fitur itu umumnya tidak dimanfaatkan di VGA card.
HDMI mempunyai 5 bentuk konektor dengan 3 bentuk yang umum digunakan, yaitu Type A (HDMI standar), Type C (Mini HDMI), dan Type D (Micro HDMI). Konektor Type A dan Type C umum dijumpai di graphics card masa kini. Sementara Type D lebih banyak dijumpai di perangkat smartphone dan tablet.
Konektor HDMI mempunyai kesamaan sinyal dengan DVI-D Single-Link, oleh alasannya ialah itu, HDMI sanggup dikonversi ke DVI-D Single-Link dengan memakai adapter pasif. Sementara untuk konektor VGA, HDMI harus memakai adapter dengan chip digital-to-analog converter (DAC) alasannya ialah perbedaan sinyal di antara keduanya.
Kabel HDMI sendiri terbaru menjadi dua standar, yaitu Category 1 (Standard) dan Category 2 (High-Speed). Transmisi konten resolusi tinggi umumnya harus disertai dengan penggunaan kabel Category 2 (1920 x 1080 di 60 Hz/120 Hz, 3840 x 2160 di 60 Hz). Sedangkan untuk panjang kabel, secara umum kabel HDMI bisa mencapai panjang 15 meter dengan materi berkualitas tinggi. Namun, pada umumnya, kabel HDMI untuk transmisi resolusi tinggi mempunyai panjang di bawah 5 meter.
4. Display Port
Konektor yang satu ini didesain sebagai pengganti dari DVI yang memakai sinyal digital secara penuh. Berbeda dengan HDMI yang ditujukan untuk multimedia (video dan audio), Display Port secara standar bisa diatur untuk mentransmisikan data video saja, audio saja, atau keduanya secara bersamaan. Display Port sendiri juga mempunyai beberapa pin multifungsi yang bisa dimanfaatkan untuk transmisi beberapa data lain, termasuk untuk USB. Konektor ini telah mendukung hot plug.
Resolusi maksimal yang didukung oleh DIsplay Port akan tergantung dari bandwidth yang bisa diberikan oleh konektor. Secara umum, dengan standar terbaru Display Port 1.3, pengguna bisa memakai 1 Display Port untuk 1 monitor dengan resolusi sampai 8192 × 4320 di 60 Hz. Juga, alasannya ialah mendukung sistem daisy-chain, atau penggunaan satu konektor untuk multiple display, 1 Display Port juga mendukung sampai 2 monitor beresolusi 3840 x 2160 di 60 Hz, 4 monitor 2560 x 1440 di 60 Hz atau 8 monitor 1920 x 1080 di 60 Hz.
Display Port sendiri mempunyai kompatibilitas dengan banyak sekali standar konektor lain yang bisa dimanfaatkan untuk banyak sekali hal. Salah satunya ialah Thunderbolt dengan konektor Mini Display Port. Selain itu, terdapat juga standar menyerupai wDP (Wireless Display Port), DockPort, dan USB 3.1 Type-C yang juga bisa mengusung Display Port. Hal itu menciptakan Display Port mempunyai fleksibilitas yang sangat tinggi alasannya ialah bisa disertakan dalam konektor lain. Namun, khusus untuk di VGA card, konektor yang dipakai ialah Display Port standar dan Mini Display Port.
Sinyal digital yang dipakai Display Port memungkinkannya untuk menjalankan fitur yang membutuhkan sinyal digital, menyerupai 3D, G-Sync/Free Sync, serta AMD VSR/NVIDIA DSR. Untuk transmisi sinyal, berbeda dengan konektor lain yang memanfaatkan data video tidak terkompres, Display Port memakai protokol mini-packet sehingga memungkinkan transmisi data video lebih besar dengan jumlah pin di konektor yang terbatas. Itulah hal utama yang membedakannya dengan HDMI, konektor modern lain.
Konektor Display Port sendiri dilengkapi dengan standar Display Port Dual-Mode yang memungkinkannya dikonversi ke konektor HDMI atau DVI-D Single-Link dengan memanfaatkan adapter pasif. Ketika mendeteksi adanya adapter terpasang, Display Port yang telah mendukung Display Port Dual-Mode akan otomatis melaksanakan pembiasaan sehingga kompatibel dengan HDMI atau DVI-D SIngle-Link. Berdasarkan standar terbaru untuk Display Port Dual-Mode, penggunaan adapter akan menciptakan Display Port yang dikonversi menawarkan kemampuan yang serupa dengan HDMI 1.4a.
Kabel Display Port sendiri bisa mencapai panjang 15 meter untuk transmisi data video resolusi sampai 1920 x 1080 di 60 Hz. Namun, untuk kemampuan terbaik dari Display Port, kabel yang disarankan harus mempunyai panjang maksimal 3 meter.
Kesimpulan
Sekarang sudah tahu kah?? konektor mana yang paling manis untuk monitor Anda??
Bila LED Anda dilengkapi port HDMI maka pilihlah konektor HDMI, namun jikalau memakai VGA sebaiknya gunakan converter. Misalnya HDMI to VGA untuk mendapat tampilan grafis yang menyenangkan.