Cara Merawat Dan Mengoptimalkan Ssd

Media penyimpanan terbaru sebagai penerus Harddisk (HDD) ialah Solid State Drive (SSD). Teknologi yang dipakai pada SSD juga berbeda dengan HDD, dimana SSD tidak memakai piringan cakram sebagai media penyimpanan melainkan chip yang ditanam pada SSD.

Untuk itu perawatan dan meningkatkan secara optimal SSD berbeda dengan HDD. Wajib hukumnya bagi yang gres memakai SSD untuk mengetahui cara perawatan dan meningkatkan secara optimal SSD supaya abadi atau tahan lama. SSD pertama kali diperkenalkan ke publik bersamaan dengan Ultrabook, namun sekarang bisa ditemui hampir di seluruh toko komputer di Indonesia.

Harga yang kian terjangkau menciptakan orang ingin tau dan jadinya membeli SSD. Menggunakan SSD 10 kali lebih cepat dibandingkan HDD. Baiklah berikut ini cara merawat dan mengoptimalkan SSD.

Cara Merawat dan Mengoptimalkan SSD:
 
1. Jangan Wipe harddisk SSD
Sistem operasi terkini (Windows 7+, Mac OS X 10.6.8+ , dan Linux Kernel 2.6.28+) memakai teknologi TRIM yang memungkinkan file pribadi terhapus dari harddisk. Adapun Vista dan XP belum memakai teknologi TRIM sehingga proses Wipe diharapkan supaya data yang dihapus tidak sanggup dikembalikan ulang (recovery).

2. Jangan Defrag
Berbeda dengan HDD, SSD tidak membutuhkan deframentasi. Malah proses tersebut akan memperpendek usia SSD. Pada HDD, defrag akan merapikan susunan file dan mengoptimalkan penempatannya pada cakram HDD. SSD tidak memakai cakram menyerupai HDD, dan proses defrag hanya akan menciptakan proses menulis menjadi lebih sering yang mana malah akan menurunkan kinerja SSD nantinya. Oleh alasannya ialah itu secara default, Windows 7 telah menonaktifkan fitur defragmentasi kalau Anda memakai SSD.

3. Jangan Sembarangan Kloning
Selain defrag, hal lain yang tabu dilakukan pada SSD yaitu melaksanakan kloning. Biasanya kloning dilakukan kalau Anda hendak memindahkan sistem operasi atau data secara menyeluruh dari media simpan satu ke yang lainnya. Proses kloning memakai utiliti biasa akan berdampak pada berkurangnya umur SSD. Namun jangan kuatir, Anda tetap bisa melaksanakan kloning, asalkan memakai utiliti yang tepat. Jika ingin membackup SSD, gunakan utiliti yang dikhususkan untuk SSD menyerupai O&O SSD Migration Kit atau Paragon Migrate OS to SSD.

4. Gunakan Sistem Operasi Terbaru

 
Windows XP dan Vista hadir sebelum kala kemunculan SSD sehingga sistem operasi tersebut tidak akan berjalan optimal dikarenakan tidak menyertakan fitur khusus untuk SSD. Sistem operasi yang direkomendasikan untuk SSD yaitu Windows 7+, Mac OS X 10.6.6+ dan Linux Kernel 2.6.33+ keatas.

5. Aktifkan Fitur TRIM


TRIM merupakan fitur pada SSD yang akan berkomunikasi dengan sistem operasi dimana akan melaporkan blok mana yang dianggap tidak gunakan dan menghapus data yang tersisa secara internal sehingga SSD sanggup bekerja dengan optimal per ruang disk. Untuk melihat informasi aktivasi TRIM bisa memakai aplikasi CrystalDiskInfo (Windows). Cara lain bisa dengan perintah melalui Command Prompt dengan mengetikkan fsutil behavior query disabledeletenotify. Jika hasilnya menampilkan “DisableDeleteNotify = 0″ berarti TRIM sudah aktif.

6. Sisakan Ruang Kosong Pada SSD
 
Periksa spesifikasi dari SSD yang Anda gunakan. Beberapa produsen menyarankan untuk menyisakan sekitar 10 hingga 20% ruang kosong. Ruang kosong ini akan membantu meratakan algoritma supaya distribusi data di modul NAND seimbang. Semakin sedikit kapasitas ruang kosong, akan menciptakan kinerja SSD lebih keras dan akan memperpendek usia pakainya.

7. Jangan Terlalu Sering Digunakan Untuk Menulis Data
SSD lebih sempurna dipakai untuk memasang sistem operasi dan bukan sebagai untuk menyimpan data, apalagi berukuran besar. Untuk mempertahankan masa pakai SSD usahakan untuk sejarang mungkin menulis data melaluinya. Apalagi kemampuan menulis pada SSD lebih lambat dibanding kemampuan membaca. Kaprikornus gunakan SSD sebagai media simpan utama untuk sistem operasi saja, dan Anda mesti tetap menyertakan HDD konvensional untuk penyimpanan data, terutama berukuran besar.

8. Jangan Digunakan Untuk Menyimpan File Ukuran Besar
SSD paling sempurna dipakai untuk menjalankan sistem operasi saja. Semakin sering dipakai untuk menulis maka akan semakin pendek usia pakainya, apalagi untuk data berukuran besar. Gunakan HDD konvensional sebagai media simpan kedua untuk melaksanakan aktifitas penyimpanan data besar atau data yang sering disunting.


9. Simpanlah Data di Hard Disk
 
Adapun untuk penyimpanan data-data atau file-file sistem operasi sanggup memakai memori SSD untuk menyimpannya, tetapi untuk file-file menyerupai video, audio, file installer program, file ISO, file gambar maka sanggup menyimpannya di memori harddisk. Hal ini dilakukan alasannya ialah kemampuan menulis memori SSD lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan bacanya sehingga kurang baik kalau dipakai untuk menyimpan dengan ukuran besar, tetapi untuk melakukannya boleh-boleh saja, tetapi tidak disarankan saja.

Pada umumnya perangkat menyerupai ultra book dan laptop yang memakai SSD, juga mempunyai harddisk yang mempunyai kapasitas yang besar. Dengan begitu SSD lebih utama digunakan  untuk menginstall OS, menyerupai ketika upgrade sistem operasi maka kecepatannya sangat luar biasa, dan kecepatan booting juga sangat tinggi.

10. Besarkan Kapasitas RAM

 
Hingga ketika ini, harga SSD masih jauh lebih mahal dibanding RAM memori. Karena itu ada baiknya Anda menyediakan kapasitas RAM yang lebih besar. Besarnya kapasitas RAM akan menciptakan proses menulis pada SSD akan lebih sedikit alasannya ialah beralih pada RAM. Kaprikornus kesimpulannya semakin besar kapasitas RAM memori, maka SSD akan lebih tahan lama. Jangan lupa untuk memakai RAM berkualitas yang bisa menunjang kinerja SSD supaya berjalan optimal.

11. Matikan atau Hapus Fitur OS Yang Tidak Penting
 
Sistem operasi mempunyai beberapa fitur yang akan melaksanakan proses penulisan data disaat memori tidak bisa melakukannya. Biasanya fitur ini akan membantu mempercepat kinerja pada media HDD, tapi tidak berlaku pada SSD. Untuk itu Anda bisa menonaktifkan fitur menyerupai paging file dan memindahkannya ke HDD. Begitu pula dengan hibernation, superfetch, prefetch, ReadyBoost, ReadyDrive, Search Indexing, serta temporary files dan cache yang bisa dimatikan atau dipindahkan lokasinya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel