Mengenal Sistem Operasi Dos, Beos, Lindows, Os/2, Dan Trueos

Berbicara wacana sistem operasi, sebagian pengguna komputer sekarang, khususnya generasi millennial yang lahir sehabis tahun 2000, bisa dibilang hanya mengenal Windows, MacOS, dan Linux untuk platform komputer desktop dan notebook, ditambah Android dan iOS untuk platform smartphone. Ini masuk akal mengingat mudah hanya sistem operasi yang telah disebutkan tadi yang ada di pasaran ketika ini.

Namun sebenarnya, di masa kemudian ada cukup banyak sistem operasi yang beredar dan menunjukkan sumbangsih yang signifikan terhadap perkembangan sistem operasi yang ada ketika ini. Beberapa di antaranya bahkan masih beredar hingga kini, namun tidak terkenal atau memang hanya dipakai di kalangan tertentu. Di sisi lain, terkadang lahir pula sistem operasi gres namun rupanya belum berhasil mendobrak eksistensi sistem operasi yang telah mapan.

Berikut ini yaitu beberapa sistem operasi non-mainstream untuk ukuran ketika ini, sistem operasi yang pernah jaya di masanya hingga sistem operasi yang mungkin tak Anda ketahui pernah ada.

1. DOS

 khususnya generasi millennial yang lahir sehabis tahun  Mengenal Sistem Operasi DOS, BeOS, Lindows, OS/2, dan TrueOS

Pengguna sistem operasi Windows kemungkinan besar pernah memanfaatkan DOS. Namun sebagian lagi bisa jadi tidak menyadarinya. Bila Anda pernah memakai Command Prompt di Windows, berarti bahwasanya Anda telah “mencicipi” DOS.

Ya, pada tahun 1980-an, DOS merupakan sistem operasi yang dipakai sebagian besar PC desktop. Di Indonesia bahkan kondusif untuk dikatakan bahwa DOS yaitu satu-satunya sistem operasi yang tersedia pada ketika itu alasannya yaitu persentase pengguna Mac relatif kecil.

DOS merupakan kependekan dari Disk Operating System yang lahir pada tahun 1981. DOS tidak mempunyai tampilan grafis melainkan hanya berbasis teks dan menampilkan abjad tertentu (umumnya A atau C) yang disebut dengan prompt. Di belakang prompt tersebut Anda bisa mengetikkan perintah-perintah yang dipakai untuk mengoperasikan komputer.

Meski hanya menampilkan teks, aplikasi yang berjalan di atas DOS bisa saja mempunyai tampilan grafis. Bahkan Windows tadinya hanyalah merupakan “aplikasi” yang berjalan di atas DOS, mulai dari Windows 3.1 hingga Windows ME.

DOS kemudian berganti nama menjadi IBM PC DOS hingga tahun 1993 sebelum kemudian dibeli oleh Microsoft dan berganti nama lagi menjadi MS-DOS.

BeOS

 khususnya generasi millennial yang lahir sehabis tahun  Mengenal Sistem Operasi DOS, BeOS, Lindows, OS/2, dan TrueOS

BeOS yaitu sistem operasi yang dirancang dengan keunggulan multimedia, diciptakan pada tahun 1991 oleh Be Inc. Awalnya, sistem operasi BeOS ini dikembangkan hanya untuk komputer BeBox, namun pada kesudahannya tersedia juga untuk IBM PC dan kompatibelnya. Komputer BeBox sendiri tidak berhasil diterima pasar dan pada tahun 1997 diambil alih oleh Apple untuk “dilebur” ke Macintosh. Sejak ketika itu, Be Inc memutuskan untuk berkonsentrasi di peranti lunak saja, khususnya sistem operasi BeOS.

BeOS dikembangkan untuk bisa memanfaatkan media digital dengan optimal dan bisa memanfaatkan kelebihan peranti keras modern ibarat symmetric multiprocessing dengan memanfaatkan modular I/O bandwidth, pervasive multithreading, dan preemptive multitasking. Saat itu BeOS bahkan telah memakai file system 64 bit dengan fitur journaling berjulukan BFS.
Antarmuka BeOS dikembangkan dengan konsep “bersih, jelas, dan rapi”.

Tampilan visualnya relatif ibarat dengan sistem lingkungan desktop berbasis Unix. Salah satu yang unik dari antarmuka BeOS adalah, setiap jendela aplikasi dirancang untuk mempunyai tab, bukan title bar. Desain ibarat ini lebih irit daerah dan menunjukkan pandangan lebih luas ke desktop.

Sayang sekali, BeOS tidak sanggup bersaing dengan Windows yang ketika itu memang begitu dominan. Pada tahun 2001, Be Inc mengalihkan fokus mereka ke peranti internet dan kemudian diakuisisi oleh Palm Inc. Palm Inc sendiri pada tahun 2011 diakuisisi oleh HP (Hewlett Packard).

Meski begitu, tidak berarti BeOS benar-benar mati. Sekelompok orang yang antusias terhadap sistem operasi masih sering mengutak-atik dan mengembangkannya. Bahkan, kesudahannya muncul proyek open source berjulukan Haiku yang mengimplementasikan kembali sistem operasi BeOS.

Lindows

 khususnya generasi millennial yang lahir sehabis tahun  Mengenal Sistem Operasi DOS, BeOS, Lindows, OS/2, dan TrueOS

Hadirnya Linux yang bersifat free open source ternyata tidak bisa membendung, baik popularitas maupun pembajakan, Windows. Salah satu penyebabnya barangkali yaitu sifat user friendly Windows yang tidak bisa disesuaikan oleh Linux.

Berangkat dari problem tersebut, Michael Robertson pada tahun 2001 mendirikan Lindows Inc. Tujuannya yaitu membuat sistem operasi berbasis Linux, namun bisa menjalankan banyak sekali aplikasi mayor yang ada di Windows. Akhirnya terciptalah LindowsOS atau sering disebut Lindows saja. Lindows dikembangkan berbasis Debian.

Lindows sempat menjadikan polemik bahkan Microsoft sebagai pemilik Windows ikut-ikutan merasa gerah. Akhirnya biar tidak menjadikan masalah, nama Lindows diganti menjadi Linspire. Basis pengembangannya pun diubah ke Ubuntu.

Pada tanggal 1 Juli 2008, pemegang saham Linspire bersepakat mengubah nama perusahaan menjadi Digital Cornerstone. Seluruh aset Linspire akan diakuisisi oleh Xandros.

Pada tanggal 9 Agustus 2008, Andreas Typaldos (CEO of Xandros), mengumumkan bahwa pengembangan Linspire akan dihentikan. Komunitas open source kemudian melaksanakan fork terhadap Linspire dan mengubah namanya menjadi Freespire. Mereka juga mengembalikan basis pengembangannya ke Debian.

OS/2

 khususnya generasi millennial yang lahir sehabis tahun  Mengenal Sistem Operasi DOS, BeOS, Lindows, OS/2, dan TrueOS

Microsoft dan IBM, dua raksasa teknologi yang begitu menguasai jagat teknologi informasi pada tahun 1980-an, pernah bekerja sama dalam membuatkan sebuah sistem operasi, yaitu OS/2. Praktis ditebak, OS merupakan kependekan dari Operating System.

Dinamai demikian alasannya yaitu OS/2 merupakan pengembangkan dari PS/2 yang tadinya telah dikembangkan oleh IBM. PS merupakan kependekan dari Personal System. Pada kesudahannya Microsoft keluar dari kolaborasi ini dan IBM membuatkan OS/2 sendirian.

Meskipun merupakan turunan dari PC DOS dengan perhiasan fitur protected mode, OS/2 tidak tampil dalam bentuk perintah baris melainkan mempunyai tampilan grafis.
IBM menghentikan pertolongan terhadap OS/2 pada tanggal 31 Desember 2006. Sejak itu, OS/2 dikembangkan dan dipasarkan di bawah nama eComStation.

TrueOS

 khususnya generasi millennial yang lahir sehabis tahun  Mengenal Sistem Operasi DOS, BeOS, Lindows, OS/2, dan TrueOS

Masalah keamanan dan virus sering menjadi problem bagi pengguna komputer. Itulah yang kemudian menjadi dasar pedoman pengembang TrueOS untuk membuat sistem operasi yang benar-benar aman. TrueOS merupakan “jelmaan” dari PC-BSD, sebuah sistem operasi yang memang terkenal alasannya yaitu tingkat keamanannya yang tinggi.

Salah satu media penyebaran virus yaitu proses pertukaran data melalui USB. TrueOS dengan manis menghadangnya memakai GELI full disk encryption dan PersonaCrypt. Keduanya memungkinkan pembuatan removable home directory yang portabel namun terenkripsi.
TrueOS telah dilengkapi dengan driver binary untuk prosesor grafis NVIDIA dan Intel. Hal ini memungkinkan TrueOS menampilkan antarmuka bernuansa 3D.

Karena merupakan sistem operasi Unix-like, TrueOS dengan gampang sanggup menjalankan aplikasi untuk Linux. TrueOS juga mempunyai kemampuan menjalankan aplikasi Windows melalui Wine.


Beberapa Nama Lain

Masih ada lagi beberapa sistem operasi lainnya yang bahwasanya sempat muncul ke permukaan dan masih menunggu waktu untuk bisa menjadi populer, atau bisa jadi berstatus hidup segan mati tak mau. Sebut saja Google Chromium OS yang didesain untuk menjadi sistem operasi yang berfokus pada acara berinternet.

Yang terkini, ada sebuah sistem operasi yang relatif baru, yaitu Endless OS. Endless OS dirancang untuk gampang dipakai sehingga seluruh anggota keluarga sanggup memanfaatkannya. Di samping itu, Endless OS juga relatif tetap bisa dimanfaatkan ketika tidak terkoneksi ke internet berkat kayanya konten offline yang tersedia pada sistem operasi tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel