Memahami Cara Kerja Granat Tangan

Bagai mana Cara memakai & kerja granat tangan, begini ketika masih berada dalam keadaan Terpasang pen pengaman (Pull Ring)dan klip (safety Clip) akan mungunci tuas penahan pada posisi terkunci (mode protection), dalam keadaan demikian tuas penahan akan menahan per yang siap mendorong picu pengumpan, tetap merapat di posisinya.

ketika pen (Pull Ring) pengaman gres dicabut, Kedudukan tuas penahan belum berubah, Karena masih tertahan oleh genggaman Tangan pemegang granat (Safety Clip), alasannya ialah itu, kedudukan komponen lainnya juga belum berubah . hanya saja, ketika itu granat sudah dalam Keadaan siaga Artinya, tidak terkunci lagi! layaknya pintu, hanya tinggal didorong saja.
 begini ketika masih berada dalam keadaan Terpasang pen pengaman  Memahami Cara Kerja Granat Tangan

Saat granat dilemparkan, tak ada lagi Yang menahan tuas penahan (Safety Clip) akibatnya, per picu akan merenggang dan mendorong picu pengumpan pada ketika yang bersamaan, picu pengumpan akan mendorong pula tuas penahan hingga terbuka, dan terlepas dari tubuh granat!
 begini ketika masih berada dalam keadaan Terpasang pen pengaman  Memahami Cara Kerja Granat Tangan

Selanjutnya picu pengumpan akan berputar pada porosnya, dan menghantam picu pemantik yang terdapat di kepala tabung sumbu tanggapan hantaman tersebut, pemantik akan memercikan api, yang segera memperabukan mestu, jenis mestu lambat (delay element) akan terbakar perlahan yang memperlihatkan jeda waktu sekitar 4-5 detik, hingga habis terbakar dan mencapai detonator!!!

Pada umunya granat tangan yang ada dimuka bumini hanya ada 5 macam, yaitu:

1. Granat Serpihan
Granat serpihan (fragmentation grenade) ialah granat yang dirancang untuk membunuh infanteri, yang dibentuk untuk memuntahkan serpihan ke segala arah. Badannya dibentuk dari plastik keras atau besi, kemudian badannya diisi serpihan tajam, kawat, bola-bola besi, atau tubuh luarnya sendiri pun bisa bekerja sebagai serpihan. Bila kata “granat” dipakai tanpa klarifikasi lebih lanjut, selalu diasumsikan bahwa yang dimaksud ialah granat jenis ini.

2. Granat Asap
Granat asap merupakan granat berbentuk kaleng yang dipakai sebagai alat instruksi darat atau darat ke udara, penanda zona target atau pendaratan, atau penyamar pergerakan tentara. Granat asap biasanya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bab atas dan bawah untuk mengeluarkan asap. Ada dua jenis utama granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi. Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Granat asap penyembunyi biasanya berisi adonan HC (hexachloroethane/zinc) atau adonan TA (terephthalic acid). Jenis granat asap lain, ialah jenis asap meledak. Granat ini berisi fosforus putih (WP). Granat WP meledak dan membuatkan phosphorus putih ke segala arah, kemudian phosphorus terbakar apabila ketika bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Ia juga berfungsi sebagai granat pembakar.

3. Granat Gas
Granat gas ini berisi gas air mata, yang biasanya berupa gas CS (Chlorobenzol malononitrile). Bentuk dan pengoperasian granat ini sama dengan gas asap, tetapi bedanya granat ini berisi 80 hingga 120 gram gas air mata, yang akan menjadikan iritasi pada mata dan sistem pernapasan. Apabila seseorang terkena gas ini untuk waktu yang usang (lebih dari 10 menit) granat ini bisa menjadikan lepuh pada kulit dan luka permanen pada paru-paru. Dan bagi orang yang lemah atau sudah tua, gas CS bisa menjadikan kematian.

4. Granat Pembakar
Granat pembakar (incendiary grenade) menghasilkan panas sangat tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya hampir serupa ibarat granat asap dan gas. Pengisinya terdiri dari 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit yang diperbarui, materi pembakar yang dipakai dalam granat sewaktu Perang Dunia II. Sebagian dari adonan thermat menjelma besi cair, yang terbakar pada suhu 2204° Celsius. Granat ini sanggup melelehkan logam yang bersentuhan dengannya. Pengisi thermate bagi granat AN-M14 terbakar selama 40 detik dan bisa memperabukan menembusi 12,7 mm kepingan baja. Granat ini juga tidak memerlukan oksigen dalam pembakaran dan bisa terbakar di bawah air. Fosforus putih juga dipakai sebagai pengisi granat pembakar, yang memperabukan pada suhu 2760 °C.

Pembakaran thermat dan fosforus ialah sanggup menjadikan luka bakar yang paling parah dan menyakitkan alasannya ialah thermat dan fosfor terbakar pada secara cepat dan suhu yang menciptakan satu partikel kimia tersebut memperabukan menembus kulit, saraf, otot dan juga tulang. Selain itu, fosforus putih amat beracun. Dosis 50-100 miligram bisa menjadikan kematian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel