Teknologi Ekonomis Materi Bakar Blue Core Yamaha Mio M3 125

Baru-baru ini Yamaha Indonesia genjar melaksanakan promosi dimana-mana baik melalui majalah, banner dijalan, bahkan di televisi mengenai varian terbarunya Yamaha Mio M3 125. Yang menarik bekerjsama bukan seri jenis motornya tetapi teknologi ekonomis materi bakar ialah "Blue Core" sehingg diklaim bisa menghemat materi bakar.
baru ini Yamaha Indonesia genjar melaksanakan promosi dimana Teknologi Irit Bahan Bakar Blue Core Yamaha Mio M3 125

Mengenal teknologi Blue Core pada motor matik terbaru Yamaha ini sudah seharusnya kita ketahui, intinya teknologi Blue Core ini bukan merupakan sebuah chip yang khusus untuk memprogram sistem mesin dan CVT pada motor matik Yamaha. Melainkan, bahwa teknologi Blue Core ini merupakan sebuah filosofi atau metode untuk mengoptimalkan kinerja motor secara keseluruhan mulai dari mesin, bodi, sasis atau rangka, sampai transmisi.

Seperti diketahui, Yamaha Mio M3 125 mempunyai berat mesin hanya 32,6 kg saja, sementara rangkanya di desian 30 persen lebih ringan. Sehingga berat kosong motor matik ini hanya 88 kg saja, cukup ringan bukan? Dengan mesin berkapasitas 125 cc untuk sekelas motor matik sanggup menghasilkan tenaga lebih handal.

Sebenarnya ada tiga kunci utama pada teknologi Blue Core ini sehingga bisa menghasilkan tenaga lebih meningkat dengan konsumsi materi bakar menjadi lebih irit. Salah satunya yakni menciptakan bobot motor menjadi lebih ringan dengan mengubah desain sasis, serta mengganti komponen mesin dengan bahan-bahan yang lebih ringan.

Dengan mengubah desain katup dan injector materi bakar menciptakan proses pembakaran lebih sempurna, maka emisi gas buang yang dihasilkan menjadi semakin sedikit sehingga lebih ramah lingkungan. Yamaha pun mendesain sirip pelepas panas lebih luas dan rapat, serta sistem pendingin mesin yang memakai oli dan air semakin disempurnakan tujuannya semoga energy yang dihasilkan mesin tidak banyak yang terbuang menjadi energy panas.

Filosofi teknologi Blue Core ini mempunyai kemiripan dengan teknologi SkyActiv yang dimiliki oleh kendaraan beroda empat Mazda 2 SkyActiv terbaru, ialah peningkatan Power-to-Weight Ratio (PWR). Dimana evaluasi PWR ini dihitung melalui perbandingan antara tenaga mesin dan bobot keseluruhan kendaraan. Sehingga semakin besar nilai PWR, maka akan semakin baik pula performa dan efisiensi materi bakar yang akan dihasilkan.

Mio M3 dipacu konstan di atas mesin dynotest, hanya roda belakang yang berputar. Tali yang mengikat pegangan tangan penumpang belakang menganalogikan beban penumpang semoga terasa mirip penggunaan sehari-hari. Kecepatan “dikunci” 35 kpj sesuai rata-rata pemakaian harian.  Metode penghitungan, dengan kecepatan 35 kpj maka dalam sehari (24 jam) Mio M3 diibaratkan menjelajah sampai 840 km. Bila dikalikan sebulan (30 hari) Mio M3 menempuh 25.200 km.

Yamaha menjelaskan selama pengujian tangki materi bakar Mio M3 yang berkapasitas 4,2 liter diisi empat kali sehari, dengan penghitungan 14 liter per hari. Total selama sebulan menghabiskan 420 liter. Bila dikalkulasikan total jarak tempuh 25.200 km dibagi total materi bakar 420 liter, maka kemampuan efisiensi Mio M3 mencapai 60 kpl. Mesin pertama milik YIMM berteknologi injeksi Blue Core ini lebih hemat 50 persen dibanding generasi Mio sebelumnya yang masih memakai karburator. 

Indikator
Untuk membantu pengendara pada penggunaan nyata, Mio M3 dilengkapi Indikator Eco pada penunjuk kecepatan. Dengan mengikuti isyarat “irit” pengendara bisa menghemat  materi bakar sampai 60 persen.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel