Penerapan Teknologi Microsoft Di Balapan Fomula 1
Software punya kiprah di hampir segala bidang dan aspek kehidupan, tak terkecuali balapan Formula 1 (F1). Di balik olahraga dengan tingkat kompleksitas teknologi yang tinggi ini, salah satu pendukungnya ialah software Microsoft. Campur tangannya antara lain melalui Microsoft Dynamics yang diterapkan Lotus untuk mengelola seluruh kebutuhan timnya, baik di kantor maupun di arena balapan. Berbasis di Norfolk, Inggris, Lotus menjadi salah satu pelanggan setia Microsoft Dynamic semenjak 2012.
"Hubungan kami dengan Lotus tak sekedar sponsorship tapi partnership yang sudah berlangsung lama, bagaimana kami mendengarkan kebutuhan mereka dan membantu cara mereka bekerja," kata General Manager Microsoft Dynamics Worldwide Christian Pedersen dalam media briefing di kantor Microsoft Singapura, Jumat (18/9/2015). Dalam kesempatan ini, Pedersen menjelaskan Microsoft Dynamic dan bagaimana implementasinya. Bagian dari Microsoft Business Solutions ini berisi sederet aplikasi sofware untuk kebutuhan enterprise resource planning (ERP) dan customer relationship management (CRM). Solusi ini antara lain mensinergikan aplikasi bisnis Microsoft menyerupai SharePoint, Yammer, Office 365, Azure dan Outlook.
Microsoft Dynamic AX
"Dunia otomotif menuntut tim harus dinamis dan berpikir taktis menghadapi perubahan. Kami memerlukan tool dan sistem yang tepat, memudahkan dan meringkas pekerjaan kami," kata Chief Operating Officer Lotus F1 Thomas Mayer. Untuk kebutuhan itu, tim Lotus F1 mengimplementasikan fungsi Dynamics AX untuk semua fungsi ERP, mulai dari finansial, pengeluaran, budgeting, material management, pembelian, HR dan payroll. Kelancaran internal perusahaan berdampak nyata terhadap fokus kerja tim.
"Selanjutnya, kami memanfaatkan Dynamics AX di segala lini mulai dari rilis desain bab kendaraan beroda empat di lapangan, termasuk proyek berbasis manufaktur dan desain engineering, hingga produksi mobil," terang Mayer. Untuk melengkapinya, tim Lotus F1 juga segera memakai Microsoft Dynamics CRM untuk kepentingan sales dan marketing. Integrasi ini akan meningkatkan pemahaman tim Lotus F1 semoga dapat memperlihatkan layanan lebih baik bagi mitranya, mengatur kontrak sponsorship, serta berinteraksi dengan para fans.
Mayer mencontohkan, dulu tim Lotus F1 harus mengatur dan mendukung lebih dari tiga belas sistem terpisah untuk bab manufaktur dan produksi. Setelah mengimplementasikan Dynamics AX, total sistem mereka sekarang hanya enam sehingga menciptakan kerja tim lebih efisien.
Formula Untuk Menang
Kesibukan tim Lotus F1 ketika ini salah satunya ialah menjadi bab dari gelaran Grand Prix F1 2015 Singapura, di Marina Bay Street Circuit 18-20 September. Arena balap tak kalah dinamisnya dengan dunia otomotif itu sendiri. Di lapangan, tim Lotus F1 memerlukan tool yang memudahkan anggotanya menganalisa serta meneliti setiap detail acara yang harus dilakukan, dan mengambil keputusan dengan cepat.
"Tim kami menganalisa data lebih dari 200 on-car sensor selama balapan berlangsung, mengumpulkan data real time. Setiap orang harus tahu apa yang harus dilakukan dari analisa tersebut, mulai dari pengaturan suhu, aerodinamika ban ketika atau sesudah balapan," ungkapnya memperlihatkan gambaran. Dikatakannya, Dynamics AX membantu tim yang berjumlah 500 orang ini terus melaju cepat namun tetap fokus pada masing-masing tugasnya. Menurutnya, efektifitas yang tercipta memperlihatkan bagaiman bantuan setiap anggota tim akan kuat terhadap kondisi kendaraan beroda empat dan pertandingan.
"Karenanya sangat penting menjaga tim semoga tetap dinamis. Budaya kerja kami kreatif dan terbuka, kami cepat belajar, kami membicarakan apa yang sudah benar dan apa yang perlu diperbaiki setiap kali usai balapan. Jika kendaraan beroda empat yang kami 'asuh' dan balapan sukses, setiap orang mencicipi menjadi bab dari kemenangan," ujar Mayer.
Sumber: detik@inet
"Hubungan kami dengan Lotus tak sekedar sponsorship tapi partnership yang sudah berlangsung lama, bagaimana kami mendengarkan kebutuhan mereka dan membantu cara mereka bekerja," kata General Manager Microsoft Dynamics Worldwide Christian Pedersen dalam media briefing di kantor Microsoft Singapura, Jumat (18/9/2015). Dalam kesempatan ini, Pedersen menjelaskan Microsoft Dynamic dan bagaimana implementasinya. Bagian dari Microsoft Business Solutions ini berisi sederet aplikasi sofware untuk kebutuhan enterprise resource planning (ERP) dan customer relationship management (CRM). Solusi ini antara lain mensinergikan aplikasi bisnis Microsoft menyerupai SharePoint, Yammer, Office 365, Azure dan Outlook.
Microsoft Dynamic AX
"Dunia otomotif menuntut tim harus dinamis dan berpikir taktis menghadapi perubahan. Kami memerlukan tool dan sistem yang tepat, memudahkan dan meringkas pekerjaan kami," kata Chief Operating Officer Lotus F1 Thomas Mayer. Untuk kebutuhan itu, tim Lotus F1 mengimplementasikan fungsi Dynamics AX untuk semua fungsi ERP, mulai dari finansial, pengeluaran, budgeting, material management, pembelian, HR dan payroll. Kelancaran internal perusahaan berdampak nyata terhadap fokus kerja tim.
"Selanjutnya, kami memanfaatkan Dynamics AX di segala lini mulai dari rilis desain bab kendaraan beroda empat di lapangan, termasuk proyek berbasis manufaktur dan desain engineering, hingga produksi mobil," terang Mayer. Untuk melengkapinya, tim Lotus F1 juga segera memakai Microsoft Dynamics CRM untuk kepentingan sales dan marketing. Integrasi ini akan meningkatkan pemahaman tim Lotus F1 semoga dapat memperlihatkan layanan lebih baik bagi mitranya, mengatur kontrak sponsorship, serta berinteraksi dengan para fans.
Mayer mencontohkan, dulu tim Lotus F1 harus mengatur dan mendukung lebih dari tiga belas sistem terpisah untuk bab manufaktur dan produksi. Setelah mengimplementasikan Dynamics AX, total sistem mereka sekarang hanya enam sehingga menciptakan kerja tim lebih efisien.
Formula Untuk Menang
Kesibukan tim Lotus F1 ketika ini salah satunya ialah menjadi bab dari gelaran Grand Prix F1 2015 Singapura, di Marina Bay Street Circuit 18-20 September. Arena balap tak kalah dinamisnya dengan dunia otomotif itu sendiri. Di lapangan, tim Lotus F1 memerlukan tool yang memudahkan anggotanya menganalisa serta meneliti setiap detail acara yang harus dilakukan, dan mengambil keputusan dengan cepat.
"Tim kami menganalisa data lebih dari 200 on-car sensor selama balapan berlangsung, mengumpulkan data real time. Setiap orang harus tahu apa yang harus dilakukan dari analisa tersebut, mulai dari pengaturan suhu, aerodinamika ban ketika atau sesudah balapan," ungkapnya memperlihatkan gambaran. Dikatakannya, Dynamics AX membantu tim yang berjumlah 500 orang ini terus melaju cepat namun tetap fokus pada masing-masing tugasnya. Menurutnya, efektifitas yang tercipta memperlihatkan bagaiman bantuan setiap anggota tim akan kuat terhadap kondisi kendaraan beroda empat dan pertandingan.
"Karenanya sangat penting menjaga tim semoga tetap dinamis. Budaya kerja kami kreatif dan terbuka, kami cepat belajar, kami membicarakan apa yang sudah benar dan apa yang perlu diperbaiki setiap kali usai balapan. Jika kendaraan beroda empat yang kami 'asuh' dan balapan sukses, setiap orang mencicipi menjadi bab dari kemenangan," ujar Mayer.
Sumber: detik@inet