Ternyata Prof. Khoirul Anwar Penemu Teknologi 4G Lte
Pada penyelenggaran KTT APEC 2013 di Bali, Provider terbesar Indonesia menggelar uji coba teknologi 4G LTE (long term evolution) di frekuensi 1800 MHz, dengan menggelar 39 BTS 4G LTE dengan cakupan seluruh venue KTT APEC dan sejumlah tempat strategis termasuk Bandara Internasional Ngurah Rai, jalan-jalan utama, hotel-hotel, daerah Nusa Dua dan Kuta.
Dengan teknologi ini di Jakarta speed test, kecepatan download internet pakai smartphone bisa tembus 39,22 Mbps dan upload 20,67 Mbps, Sedangkan di Hongkong, negara yang telah mengadopsi teknologi 4G LTE. Kecepatan internet di perumahan lebih mencengangkan. Speedtest mencatat kecepatan download 74,6 Mbps.
Siapakah yang berjasa dalam teknologi ini? dan siapa penemunya ?
Indonesia patut berbangga, alasannya yakni penemu teknologi 4G yakni orang Indonesia, dialah Prof. Khoirul Anwar, yang menemukan dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar yakni alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di 2000, lalu melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor pada 2008. Beliau juga peserta IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, di California.
Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM diawalinya dengan inspirasi mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data. Penurunan daya dilakukan sampai 5dB saja (100.000 = 10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan jadinya kecepatan transmisi meningkat.
Pada paten keduanya, Khoirul Anwar kembali menciptakan dunia kagum, kali ini yakni menghapus sama sekali guard interval/GI, tentu saja ini malah menciptakan frekuensi yang berbeda akan bertabrakan, alih-alih menambah kecepatan.
Namun, anak Indonesia orisinil asal Kediri ini mengkompensasi risiko tersebut dengan menyebarkan algoritma khusus di laboratorium, jadinya interferensi tersebut sanggup diatasi dengan unjuk kerja yang sama menyerupai sistem biasa dengan adanya GI.
Asisten Professor di JAIST ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, Khoirul Anwar menyimpan impian untuk kembali ke Indonesia kalau telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.
Dengan teknologi ini di Jakarta speed test, kecepatan download internet pakai smartphone bisa tembus 39,22 Mbps dan upload 20,67 Mbps, Sedangkan di Hongkong, negara yang telah mengadopsi teknologi 4G LTE. Kecepatan internet di perumahan lebih mencengangkan. Speedtest mencatat kecepatan download 74,6 Mbps.
Siapakah yang berjasa dalam teknologi ini? dan siapa penemunya ?
Indonesia patut berbangga, alasannya yakni penemu teknologi 4G yakni orang Indonesia, dialah Prof. Khoirul Anwar, yang menemukan dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar yakni alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di 2000, lalu melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor pada 2008. Beliau juga peserta IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, di California.
Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM diawalinya dengan inspirasi mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data. Penurunan daya dilakukan sampai 5dB saja (100.000 = 10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan jadinya kecepatan transmisi meningkat.
Pada paten keduanya, Khoirul Anwar kembali menciptakan dunia kagum, kali ini yakni menghapus sama sekali guard interval/GI, tentu saja ini malah menciptakan frekuensi yang berbeda akan bertabrakan, alih-alih menambah kecepatan.
Namun, anak Indonesia orisinil asal Kediri ini mengkompensasi risiko tersebut dengan menyebarkan algoritma khusus di laboratorium, jadinya interferensi tersebut sanggup diatasi dengan unjuk kerja yang sama menyerupai sistem biasa dengan adanya GI.
Asisten Professor di JAIST ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, Khoirul Anwar menyimpan impian untuk kembali ke Indonesia kalau telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.