Perbedaan Antara Psu, Ups, Dan Stabilizer
Fungsi dan perbedaan PSU (Power Supply Unit), Stabilizer, dan UPS (Uninterrupable Power Suply) - Meskipun ajakan komputer dekstop (PC) menurun namun komputer ini masih diharapkan oleh beberapa perusahaan, laboratorium komputer, dan sekolah.
Bagi yang mempunyai hobi merakit komputer niscaya tahu pengertian dan perbedaan PSU, Stabilizer, dan UPS. Namun bagi mereka yang masih awam dan gres tahu fungsi dari masing-masing komponen kompuer mungkin belum sanggup membedakan fungsi UPS, PSU, dan Stabilizer.
Perbedaan Antara PSU, UPS, dan Stabilizer:
1. PSU (Power Supply Unit)
PSU biasanya disematkan dalam sebuah PC, dan merupakan salah satu bab penting yang tidak tergantikan. Ada beberapa macam fungsi PSU , yaitu pertama menstabilkan tegangan listrik yang masuk dan menghindarkan dari OVP (Over Voltage Protection), OCP (Over Current Protection), OTP (Over Temperature Protection) dan SSP (Short Sircuit Protection). Kedua, mengubah arus bolak-balik (AC) ke arus searah (DC) untuk lalu disalurkan ke masing-masing komponen PC menyerupai hardisk, motherboard, keyboard dan lain-lain.
2. Stabilizer
Dari namanya sudah terlihat terang bahwa fungsi stabilizer mempunyai fungsi utama sebagai penstabil tegangan listrik. Stabilizer biasa dipasang pada colokan listrik untuk lalu peralatan elektronik sanggup memperoleh tegangan listrik hasil output stabilizer yang tentunya lebih stabil. Peralatan listrik yang sanggup menggunakan stabilizer lebih bermacam-macam dari pada PSU.
3. UPS (Uninterruptable Power Supply)
UPS sanggup dibilang yaitu stabilizer yang dilengkapi baterai sebagai penyimpan daya listrik. Jika suatu ketika listrik PLN tiba-tiba mati, maka akan digantikan oleh baterai tadi, sehingga peralatan elektronik yang terhubung dengannya tidak ikut mati. Ada dua jenis UPS yaitu UPS online dan offline.
UPS Online mengubah arus AC ke DC lalu masuk ke baterai. Dari baterai ini, arus DC diubah lagi ke arus AC yang lebih stabil. Sedangkan UPS Offline pada ketika listrik PLN hidup maka sesudah distabilkan tegangannya akan di-bypass ke output. Dan jikalau listrik PLN mati, maka gres dipakai daya dari baterai.
Bagi yang mempunyai hobi merakit komputer niscaya tahu pengertian dan perbedaan PSU, Stabilizer, dan UPS. Namun bagi mereka yang masih awam dan gres tahu fungsi dari masing-masing komponen kompuer mungkin belum sanggup membedakan fungsi UPS, PSU, dan Stabilizer.
Perbedaan Antara PSU, UPS, dan Stabilizer:
1. PSU (Power Supply Unit)
PSU biasanya disematkan dalam sebuah PC, dan merupakan salah satu bab penting yang tidak tergantikan. Ada beberapa macam fungsi PSU , yaitu pertama menstabilkan tegangan listrik yang masuk dan menghindarkan dari OVP (Over Voltage Protection), OCP (Over Current Protection), OTP (Over Temperature Protection) dan SSP (Short Sircuit Protection). Kedua, mengubah arus bolak-balik (AC) ke arus searah (DC) untuk lalu disalurkan ke masing-masing komponen PC menyerupai hardisk, motherboard, keyboard dan lain-lain.
2. Stabilizer
Dari namanya sudah terlihat terang bahwa fungsi stabilizer mempunyai fungsi utama sebagai penstabil tegangan listrik. Stabilizer biasa dipasang pada colokan listrik untuk lalu peralatan elektronik sanggup memperoleh tegangan listrik hasil output stabilizer yang tentunya lebih stabil. Peralatan listrik yang sanggup menggunakan stabilizer lebih bermacam-macam dari pada PSU.
3. UPS (Uninterruptable Power Supply)
UPS sanggup dibilang yaitu stabilizer yang dilengkapi baterai sebagai penyimpan daya listrik. Jika suatu ketika listrik PLN tiba-tiba mati, maka akan digantikan oleh baterai tadi, sehingga peralatan elektronik yang terhubung dengannya tidak ikut mati. Ada dua jenis UPS yaitu UPS online dan offline.
UPS Online mengubah arus AC ke DC lalu masuk ke baterai. Dari baterai ini, arus DC diubah lagi ke arus AC yang lebih stabil. Sedangkan UPS Offline pada ketika listrik PLN hidup maka sesudah distabilkan tegangannya akan di-bypass ke output. Dan jikalau listrik PLN mati, maka gres dipakai daya dari baterai.