Mengenal Android Go, Khusus Untuk Smartphone Murah Perfoma Tinggi
Bagi yang jarang mengikuti perkembangan dunia teknologi, khususnya Android niscaya menduga jika seri terbaru dari system operasinya ialah Android O dengan aba-aba Oreo. Ya memang benar Android Oreo ialah yang terbaru, namun ada Android Go yang diperkenalkan ke publik selesai tahun 2018.
Google resmi meluncurkan Android Go, bertepatan dengan finalisasi Android Oreo 8.1. Para vendor smartphone sudah dapat menyalurkan Android Go ke perangkat low-end dan Android Oreo 8.1 ke perangkat high-end buatan mereka.
Android Go memakai basik Android Ore yang dirancang khusus untuk smartphone murah dengan perfoma tinggi. Tentunya Android Go dibentuk seringan mungkin diubahsuaikan dengan hardware yang ada sehingga tetap irit baterai tanpa mengurangi perfoma.
Seperti dijelaskan Sameer Samat, VP Product Management Android, Android Go ialah versi "ringan" dari Android O yang dikhususkan beroperasi pada perangkat Android dengan harga terjangkau. Dan kebanyakan, perangkat ini justru dijual di negara-negara berkembang termasuk Indonesia nantinya.
Menariknya, Android Go bahkan dapat berfungsi pada perangkat dengan memori di bawah 1GB. Namun, mengingat perangkat yang berjalan dengan Android Go, semua aplikasi yang diinstal ialah aplikasi "lite", atau mempunyai memori yang kecil, ambil rujukan ibarat YouTube Go, Facebook Lite dan Twitter Lite.
Bahkan, browser Chrome di Android Go mempunyai fitur Data Saver di mana tetap dapat menge-load banyak laman namun tidak mengonsumsi data secara boros. Fitur Android Go yang dapat dimanfaatkan ialah fasilitas pengguna ketika mendapat citra sebelum melaksanakan streaming video. Asyiknya lagi, pengguna bahkan dapat mengunduh video ketika terhubung via Wi-Fi dan dapat menontonnya secara offline.
Tujuan diciptakannya Andrpid Go oleh Google ialah untuk membantu membuatkan ekosistem smartphone murah tetapi mumpuni. Dengan begitu, pertumbuhan masyarakat online akan semakin tinggi.
Google resmi meluncurkan Android Go, bertepatan dengan finalisasi Android Oreo 8.1. Para vendor smartphone sudah dapat menyalurkan Android Go ke perangkat low-end dan Android Oreo 8.1 ke perangkat high-end buatan mereka.
Android Go memakai basik Android Ore yang dirancang khusus untuk smartphone murah dengan perfoma tinggi. Tentunya Android Go dibentuk seringan mungkin diubahsuaikan dengan hardware yang ada sehingga tetap irit baterai tanpa mengurangi perfoma.
Seperti dijelaskan Sameer Samat, VP Product Management Android, Android Go ialah versi "ringan" dari Android O yang dikhususkan beroperasi pada perangkat Android dengan harga terjangkau. Dan kebanyakan, perangkat ini justru dijual di negara-negara berkembang termasuk Indonesia nantinya.
Menariknya, Android Go bahkan dapat berfungsi pada perangkat dengan memori di bawah 1GB. Namun, mengingat perangkat yang berjalan dengan Android Go, semua aplikasi yang diinstal ialah aplikasi "lite", atau mempunyai memori yang kecil, ambil rujukan ibarat YouTube Go, Facebook Lite dan Twitter Lite.
Bahkan, browser Chrome di Android Go mempunyai fitur Data Saver di mana tetap dapat menge-load banyak laman namun tidak mengonsumsi data secara boros. Fitur Android Go yang dapat dimanfaatkan ialah fasilitas pengguna ketika mendapat citra sebelum melaksanakan streaming video. Asyiknya lagi, pengguna bahkan dapat mengunduh video ketika terhubung via Wi-Fi dan dapat menontonnya secara offline.
Tujuan diciptakannya Andrpid Go oleh Google ialah untuk membantu membuatkan ekosistem smartphone murah tetapi mumpuni. Dengan begitu, pertumbuhan masyarakat online akan semakin tinggi.