Teknologi Project Tango Dari Google
Dikutip dari Kompas Tekno - Dengan aneka sensor di dalamnya, smartphone bisa mendeteksi orientasi ketika berada di genggaman pengguna. Bayangkan kalau kemampuan ini sanggup dikembangkan lebih jauh.
Smartphone dibentuk bisa mengenali lingkungan sekitar dan bisa mendeteksi pergerakannya sendiri melintasi ruang tiga dimensi layaknya manusia. Tentu, bakal ada banyak kegunaan gres untuk perangkat cendekia tersebut.
Itulah yang coba diwujudkan oleh Google melalui Project Tango. Apa itu Project Tango? Ia ialah sebuah platform teknologi yang mengandalkan computer vision semoga smartphone bisa mendeteksi posisinya sendiri di dunia nyata, tanpa perlu santunan GPS ataupun sinyal lain yang bersifat eksternal.
Dikutip dari Android Headlines, Jumat (10/6/2016), ada bermacam skenario pemakaian gres yang dimungkinkan oleh Project Tango. Ponsel bisa dipakai untuk menjelajahi area indoor dengan memberi petunjuk di layar, contohnya berupa anak panah yang menawarkan ke mana pengguna harus berjalan.
Antarmuka navigasi disajikan dengan perspektif 3D -bukan sekedar 2D menyerupai pada peta GPS- sebab ponsel bisa melihat dunia sekitar secara tiga dimensi menyerupai manusia. Ponsel pun bisa tahu ketika pengguna harus melaksanakan sesuatu yang mengubah ketinggian menyerupai menaiki tangga.
Selain mapping, masih banyak kemungkinan lain menyerupai yang dikedepankan oleh aplikasi Car Visualizer. Software yang sudah tersedia di toko Google Play Store ini mengajak pengguna menjelajahi kendaraan beroda empat layaknya di dalam showroom.
Mobil tersebut berbentuk virtual, tapi dipadu dengan tangkapan gambar dari kamera sehingga tampak seolah ditempatkan di dunia nyata. Pengguna bisa berinteraksi dengan kendaraan beroda empat virtual ini, menyerupai membuka kap mesin atau masuk ke dalam kabin.
Sepintas tedengar menyerupai dengan teknologi Augmented Reality (AR) konvensional. Bedanya, sebab berbasis teknologi Project Tango, Car Visualizer tak memerlukan AR marker alias penanda fisik di dunia konkret yang harus ada semoga aplikasi AR bisa menampilkan obyek virtual menyerupai kendaraan beroda empat tadi.
Mungkin bisa dibilang bahwa Project Tango merupakan paduan Virtual Reality dan Augmented Reality. Mirip dengan Microsoft Hololens, tapi didesain untuk berjalan secara standalone di smartphone atau tablet, bukan headset.
Tentu, teknologi gres macam ini belum lengkap tanpa penerapan dalam game. Sejumlah pengembang pun telah mulai membikin judul-judul yang memanfaatkan kemampuan Project Tango, contohnya Minecraft yang memungkinkan pemain membangun struktur virtual di dunia konkret serta berjalan-jalan menjelajahinya.
Teknologi Project Tango mempunyai tiga pondasi utama, yakni motion tracking, area learning, dan depth perception. Motion tracking mengacu pada kemampuan perangkat untuk mendeteksi gerakannya sendiri ketika melintasi ruang tiga dimensi.
Smartphone dibentuk bisa mengenali lingkungan sekitar dan bisa mendeteksi pergerakannya sendiri melintasi ruang tiga dimensi layaknya manusia. Tentu, bakal ada banyak kegunaan gres untuk perangkat cendekia tersebut.
Itulah yang coba diwujudkan oleh Google melalui Project Tango. Apa itu Project Tango? Ia ialah sebuah platform teknologi yang mengandalkan computer vision semoga smartphone bisa mendeteksi posisinya sendiri di dunia nyata, tanpa perlu santunan GPS ataupun sinyal lain yang bersifat eksternal.
Dikutip dari Android Headlines, Jumat (10/6/2016), ada bermacam skenario pemakaian gres yang dimungkinkan oleh Project Tango. Ponsel bisa dipakai untuk menjelajahi area indoor dengan memberi petunjuk di layar, contohnya berupa anak panah yang menawarkan ke mana pengguna harus berjalan.
Antarmuka navigasi disajikan dengan perspektif 3D -bukan sekedar 2D menyerupai pada peta GPS- sebab ponsel bisa melihat dunia sekitar secara tiga dimensi menyerupai manusia. Ponsel pun bisa tahu ketika pengguna harus melaksanakan sesuatu yang mengubah ketinggian menyerupai menaiki tangga.
Selain mapping, masih banyak kemungkinan lain menyerupai yang dikedepankan oleh aplikasi Car Visualizer. Software yang sudah tersedia di toko Google Play Store ini mengajak pengguna menjelajahi kendaraan beroda empat layaknya di dalam showroom.
Mobil tersebut berbentuk virtual, tapi dipadu dengan tangkapan gambar dari kamera sehingga tampak seolah ditempatkan di dunia nyata. Pengguna bisa berinteraksi dengan kendaraan beroda empat virtual ini, menyerupai membuka kap mesin atau masuk ke dalam kabin.
Sepintas tedengar menyerupai dengan teknologi Augmented Reality (AR) konvensional. Bedanya, sebab berbasis teknologi Project Tango, Car Visualizer tak memerlukan AR marker alias penanda fisik di dunia konkret yang harus ada semoga aplikasi AR bisa menampilkan obyek virtual menyerupai kendaraan beroda empat tadi.
Mungkin bisa dibilang bahwa Project Tango merupakan paduan Virtual Reality dan Augmented Reality. Mirip dengan Microsoft Hololens, tapi didesain untuk berjalan secara standalone di smartphone atau tablet, bukan headset.
Tentu, teknologi gres macam ini belum lengkap tanpa penerapan dalam game. Sejumlah pengembang pun telah mulai membikin judul-judul yang memanfaatkan kemampuan Project Tango, contohnya Minecraft yang memungkinkan pemain membangun struktur virtual di dunia konkret serta berjalan-jalan menjelajahinya.
Teknologi Project Tango mempunyai tiga pondasi utama, yakni motion tracking, area learning, dan depth perception. Motion tracking mengacu pada kemampuan perangkat untuk mendeteksi gerakannya sendiri ketika melintasi ruang tiga dimensi.