Pendapat Menkominfo Wacana Pokemon Go Belawanan Dengan Pakar Di Tv
Beberapa hari yang kemudian Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) mengeluarkan surat edaran resmi wacana larangan bermain Pokemon Go. Ternyata larangan tersebut ditujukan bagi pegawai yang bekerja sebagai pejabat pemerintah. Larangan ini masuk akal, masak bekerja sambil main Pokemon Go.
Yang menarik di TV (Televisi) ada yang mengaku sebagai pakar dan mengungkapkan pendapatnya mengenai Pokemon Go. Beliau menyampaikan Pokemon Go berbahaya, game tersebut diciptakan sebagai jasus AS untuk Indonesia. Cara kerjanya dengan memetakan wilayah Indonesia dengan kamera VR.
Akhirnya menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ikut bicara dan meluruskan game Pokemon Go berbahaya atau tidak. Berikut ini kutipan Rudiantara mengenai Pokemon Go yang dikutip dari laman resmi Kompas Tekno.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan Pokemon Go bukan permainan berbahaya. Namun sebagai antisipasi, dirinya sudah dua kali menemui Google Indonesia untuk bicara mengenai pembatasan permainan tersebut.
Baca: Surat Menpan RB Tentang Larangan Bermain Pokemon Go
Maksud pembatasan ini bukanlah soal pemblokiran. Rudiantara hanya meminta Google, yang petanya dipakai sebagai materi dasar permainan tersebut, supaya tidak memasukkan peta berisi objek-objek vital nasional, yaitu istana negara, kantor polisi, perusahaan listrik negara dan sejenisnya.
Saya sudah ketemu dengan Google di Jakarta, kemarin. Ini kan permainan milik perusahaan yang jadi bab mereka (Niantic) dan menggunakan data pemetaan dari Google Maps. Karena itu saya minta untuk tidak menggunakan peta objek vital nasional di dalamnya, terangnya ditemui KompasTekno usai program Penandatanganan Pembiayaan Bank Mandiri untuk Palapa Ring Paket Barat di Jakarta, Senin (25/7/2016).
Pokoknya kita menyarankan supaya Google menyebar Pokemon ke daerah yang produktif. Seperti museum, lokasi wisata dan banyak lagi lainnya, imbuhnya. Pria yang bersahabat disapa Chief RA ini menolak kalau orang menyebut Pokemon Go tidak aman; dalam arti sanggup dimanfaatkan untuk memata-matai objek tertentu. Menurutnya Pokemon Go sama saja dengan permainan biasa, bedanya ini menjadi sangat populer.
Masyarakat yang memainkan Pokemon Go hanya harus berhati-hati ketika memainkan permainan tersebut. Jangan hingga ada orang yang celaka alasannya yakni mengemudi sambil berusaha menangkap monster. Selain itu, mesti dipikirkan juga bagaimana caranya supaya orang-orang memainkannya pada situasi yang sempurna dan tidak mengganggu produktivitas. Misalnya, jangan hingga orang memainkan Pokemon Go ketika sedang bekerja atau sedang sekolah.
Pokemon Go kan sama saja dengan permainan biasa. Kalau soal orang berkendara kemudian menabrak alasannya yakni mencari Pokemon, yang salah itu pemainnya. Kan semenjak sebelum ada permainan itu juga sudah ada larangan berkendara sambil main handphone, ujarnya. Saya sempat bicara dengan Profesor Sarlito Wirawan (seorang psikolog), ia juga menyampaikan bahwa Pokemon Go ini sedang hype saja tapi pada titik tertentu nanti akan mereda, pungkas Chief RA.
Yang menarik di TV (Televisi) ada yang mengaku sebagai pakar dan mengungkapkan pendapatnya mengenai Pokemon Go. Beliau menyampaikan Pokemon Go berbahaya, game tersebut diciptakan sebagai jasus AS untuk Indonesia. Cara kerjanya dengan memetakan wilayah Indonesia dengan kamera VR.
Akhirnya menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ikut bicara dan meluruskan game Pokemon Go berbahaya atau tidak. Berikut ini kutipan Rudiantara mengenai Pokemon Go yang dikutip dari laman resmi Kompas Tekno.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan Pokemon Go bukan permainan berbahaya. Namun sebagai antisipasi, dirinya sudah dua kali menemui Google Indonesia untuk bicara mengenai pembatasan permainan tersebut.
Baca: Surat Menpan RB Tentang Larangan Bermain Pokemon Go
Maksud pembatasan ini bukanlah soal pemblokiran. Rudiantara hanya meminta Google, yang petanya dipakai sebagai materi dasar permainan tersebut, supaya tidak memasukkan peta berisi objek-objek vital nasional, yaitu istana negara, kantor polisi, perusahaan listrik negara dan sejenisnya.
Saya sudah ketemu dengan Google di Jakarta, kemarin. Ini kan permainan milik perusahaan yang jadi bab mereka (Niantic) dan menggunakan data pemetaan dari Google Maps. Karena itu saya minta untuk tidak menggunakan peta objek vital nasional di dalamnya, terangnya ditemui KompasTekno usai program Penandatanganan Pembiayaan Bank Mandiri untuk Palapa Ring Paket Barat di Jakarta, Senin (25/7/2016).
Pokoknya kita menyarankan supaya Google menyebar Pokemon ke daerah yang produktif. Seperti museum, lokasi wisata dan banyak lagi lainnya, imbuhnya. Pria yang bersahabat disapa Chief RA ini menolak kalau orang menyebut Pokemon Go tidak aman; dalam arti sanggup dimanfaatkan untuk memata-matai objek tertentu. Menurutnya Pokemon Go sama saja dengan permainan biasa, bedanya ini menjadi sangat populer.
Masyarakat yang memainkan Pokemon Go hanya harus berhati-hati ketika memainkan permainan tersebut. Jangan hingga ada orang yang celaka alasannya yakni mengemudi sambil berusaha menangkap monster. Selain itu, mesti dipikirkan juga bagaimana caranya supaya orang-orang memainkannya pada situasi yang sempurna dan tidak mengganggu produktivitas. Misalnya, jangan hingga orang memainkan Pokemon Go ketika sedang bekerja atau sedang sekolah.
Pokemon Go kan sama saja dengan permainan biasa. Kalau soal orang berkendara kemudian menabrak alasannya yakni mencari Pokemon, yang salah itu pemainnya. Kan semenjak sebelum ada permainan itu juga sudah ada larangan berkendara sambil main handphone, ujarnya. Saya sempat bicara dengan Profesor Sarlito Wirawan (seorang psikolog), ia juga menyampaikan bahwa Pokemon Go ini sedang hype saja tapi pada titik tertentu nanti akan mereda, pungkas Chief RA.